Kemanusiaan itu satu. Kendati kita berbeda agama, warna kulit dan suku bangsa, semua merupakan satu keluarga besar umat manusia
Judul headline diatas merupakan sebuah penggalan kata Wasiat dari Mgr. Soegijapranata, dan dengan kata dari Mgr. Soegijapranata inilah laskar PPMF aktif untuk meringankan beban dari saudara kita yang tinggal di Puri Dinar yang berada dalam lingkup paroki Santo Petrus Sambiroto. meskipun Saudara kami yang membutuhkan bantuan ini tidak berasal dari satu Paroki dan ada juga yang tidak satu agama dengan kami, Laskar PPMF turun tangan dengan mengedepankan sisi kemanusiaanya dan dengan semangat dari kata Wasia Mgr. Soegijapranata.
Pada hari Sabtu tanggal 18 Februari, Laskar PPMF menyalurkan bantuan baik berupa Barang, maupun dana tunai.
adapun sumbangan secara rincinya Sbb:
- Handuk : 1 dos
- Selimut : 6 buah
- Singlet anak : 2 dos
- Celana dalam anak : 6 dos
- Kasur lipat : 3 buah
- Kompor : 3 buah
- Alat tulis: buku 10 pak, pensil 2 pak pulpen 2 pak
- Indomie
- Aqua gelas 10 dos
- Bantal 5 buah
- Pakaian pantas pakai 1 dos
- Uang tunai 5.5 juta..
Pada kesempatan kali ini, laskar PPMF tidak sendirian dalam melakukan misinya, kali ini para laskar ditemani oleh adik-adik Legio Maria SD Antonius 2 Banyumanik, semangat terpancar dari para lakar PPMF dan Legio Maria Junior ini, perpaduan antara Tua dan Muda. saling turun tangan dalam kegiatan aksi sosial. dan peruwujudan ini menjadi sebuah contoh di dalam masyarakat yang saling membantu dan mengajarkan bahwa orang tua (laskar PPMF) mengajarakan para anaknya (Legio Maria) untuk mau turun tangan membantu dan berempati kepada masyarakat yang membutuhkan.
Bantuan yang dikumpulkan dari warga sekitar dan warga Gereja Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik ini langsung diterima oleh Romo Gunawan, Pr. selaku mewakili warga Puri Dinar yang saat ini sedang mengalami musibah. tidak lupa para laskar meninjau langsung tempat pengungsian dan tempat kejadian langsung. dan tidak beberapa lama laskar PPMF dan Legio Maria Junior ini harus menyelesaikan kunjungan sosialnya di Sambiroto ini, tetapi doa dan harapan tidak akan pernah putus dipanjatkan kepda Tuhan untuk para warga yang mengalami musibah ini.
Satu pelajaran dari Bakti sosial ini, ajarkan anak anda untuk mau turun tangan dan membantu orang yang mengalami musibah dari usia dini. kalu tidak sekarang kapan lagi? dan kalau bukan kita, siapa lagi?
Jangan padamkan Semangat itu