Pages

Selasa, 13 Oktober 2015

Sejarah

ppmf
Sejarah Paguyuban Pondok Maria Fatima (PPMF)

Dalam sebuah homili pada misa Minggu pagi tgl. 12 Juli 2015, Rm. EM. Supranowo, Pr menyinggung soal kepedulian Gereja terhada kaum lemah, kecil, miskin, tersingkir, dan difabel (KLMTD) melalui kegiatan nyata. Di Paroki Banyumanik sudah lama terbentuk kelompok-kelompok doa, tetapi belum ada paguyuban yang peduli kepada umat KLMTD dan secara konkrit berbuat sesuatu untuk membantu mereka yang membutuhkan. 

Ajakan ini ditanggapi oleh beberapa umat yang kemudian datang ke pastoran pada tgl. 13 Juli 2015 dan berbagi gagasan untuk mewujudkan kepeduliannya. Saat itu yang hadir Bpk. Ardhian, Bpk. Edy Sukamto, Ibu Ratnaningsih, Ibu Sunartiyah/Bu Broto, Bpk. Sadjarwo, dan Bpk. Bambang Sara. Hasilnya adalah kesepakatan untuk berkumpul setiap hari Rabu untuk merealisasikan gagasan pemberdayaan umat. Maka Hari Rabu berikutnya, tgl 15 Juli 2015 diadakan rapat perdana PPMF, sehingga tanggal ini ditetapkan sebagai tanggal berdirinya PPMF. Tanggal 29 Juli 2015 terjadi kunjungan pertama PPMF ke keluarga Bp. Andre/ Bu Rosa untuk melaksanakan actionnya: membangun silaturahmi, memberikan bantuan sembako, dan diakhiri dengan doa bersama. 

Selanjutnya banyak umat mulai tergerak dan terlibat untuk membantu dengan berbagai cara. Dari menyumbangkan pakaian dan barang-barang bekas, berjualan barang-barang bekas, melakukan kunjungan, membantu pengurusan akte dan surat penting lainnya, melakukan survey di pihak-pihak yang membutuhkan, mencari dan menyalurkan beasiswa, dan lain-lain. Paguyuban ini dengan konsisten berkumpul seminggu sekali pada hari Rabu di Ruang pertemuan dewan/ perpustakaan untuk berdoa dan berkoordinasi mewujudkan kepeduliannya. Sejak awal berdirinya, pendanaan PPMF tidak bergantung dari paroki, sehingga semuanya dilakukan secara mandiri dengan aneka macam kegiatan, terutama pengumpulan dan penjualan barang bekas dari umat.

Demikian sejarah singkat terbentuknya Paguyuban Pondok Maria Fatima ini.

0 comments :

Posting Komentar