Pages

Selasa, 03 November 2015

MEMETIK PENGALAMAN ROHANI dari ‘NGAWUL’

ppmf
Hari Minggu Tanggal 1 November 2015 kami para laskar PPMF sudah siap di Gereja pukul 04.00 dini hari. Kegiatan pagi itu adalah ‘ngawul’ (menjual pakaian pantas pakai) sumbangan dari para umat yang peduli.Diawali dengan doa bersama di depan Patung Bunda Maria Fatima, kami mohon penyertaan Tuhan dan pendampingan Bunda Maria Fatima. Kegiatan ‘ngawul’ kali ini tidak didampingi oleh Romo Emanuel Maria Supranowo Pr, Romo pendamping PPMF, karena beliau ada tugas yang lainnya.

Hari masih pagi dan masih tampak gelap, tapi kami
ppmf
sudah menggelar barang dagangan di Pasar Karangayu. Masih sepagi itu sudah ada pembeli yang datang dan semakin siang semakin bertambah banyak yang datang.Awalnya kami bersemangat menawarkan dengan harga yang sudah disepakati untuk tiap jenis pakaian yang dijual. Tetapi dengan harga itupun pembeli masih juga menawar sampai harga yang sangat rendah.

Yaahh… saya terpana melihat keadaan seperti itu. Meskipun tujuan kami untuk mengumpulkan dana untuk kegiatan PPMF dalam membantu orang yg
ppmf
berkekurangan, tetapi mereka yang membelipun sebagian besar adalah masyarakat kelas bawah, dan bahkan kondisi mereka ada yang benar-benar tidak mampu untuk membayar meskipun sudah memilih-milih pakaian, karena uang yang dimiliki juga sangat terbatas. Akhirnya kami menjadi lebih luwes dalam memberikan harga, tidak mematok harus laku dengan harga yang disepakati, dan tidak lagi menargetkan penjualan dengan perolehan dana sebanyak-banyaknya….

Sekitar jam 7 pagi dagangan kami sudah mulai menipis, dan kami segera berkemas untuk pulang.Hari itu kami peroleh dana Rp 600.000,- cukup banyak untuk kegiatan sekitar 3 jam. Saya
ppmf
berpikir jika bukan karena mencari dana untuk PPMF, rasanya saya ingin membagi-bagikan saja pakaian pantas pakai itu kepada orang yang membutuhkan. Jadi ‘harga’ bukan menjadi harga mati, dan dengan ‘ngawul’ kita bisa melakukan 2 (dua) kebaikan sekaligus untuk membantu sesama kita.

Saya teringat pesan Romo Emanuel Supranowo Pr, bahwa gerakan PMF ini supaya menjadi luwes, mengalir saja, kita ikuti arahnya, tidak hanya berhenti dengan mengumpulkan barang bekas, mengelola dan menjualnya saja, tetapi juga sebagai sarana untuk membangkitkan martabat manusia dan kepedulian terhadap sesama.

ppmf
Hari itu sungguh sangat berkesan bagi saya, karena saya boleh memetik pengalaman rohani dari kegiatan ‘ngawul’, saya boleh merasakan dan melihat dengan hati saudara kita yang perlu dipedulikan. Terima kasih Romo Emanuel Supranowo Pr yang telah mengajarkan kepada kami untuk selalu ‘peduli’. Terima kasih Tuhan…. Semoga para laskar PPMF tidak akan pernah berhenti untuk mengasihi dan peduli kepada sesama.

Oleh : Krismastuti

6 komentar :